Sejarah Hiace – Sejak kemunculannya pada tahun 1967, Toyota Hiace telah menjadi ikon dalam dunia kendaraan komersial. Awalnya dirancang sebagai van kompak untuk pasar Jepang, Hiace dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, menjadi kendaraan pilihan untuk berbagai keperluan, mulai dari angkutan penumpang hingga pengiriman barang. Meskipun telah mengalami beberapa perubahan desain dan teknologi selama bertahun-tahun, Hiace tetap setia pada prinsip-prinsipnya yang mendasar: kehandalan, daya tahan, dan fleksibilitas.

Dengan sejarahnya yang panjang dan reputasi yang kuat, Toyota Hiace terus menjadi salah satu kendaraan komersial yang populer di dunia. Selengkapnya berikut ini sejarah mobil Hiace dari awal kemunculannya hingga saat ini.

Mengenal Sejarah Mobil Hiace

Generasi Awal H10 (1967-1976)

Toyota HiAce, sebuah van komersial ringan, mulai di produksi dan meluncur perdana pada bulan Oktober 1967. Kedatangan HiAce di Indonesia sejak generasi pertamanya, yang di impor secara sebagian terurai (CKD) untuk versi pikap, kemudian sebagian dikonversi menjadi minibus oleh karoseri lokal.

Generasi pertama Toyota HiAce hadir dalam warna putih dan pertama kali di perkenalkan di Jepang. Dengan 4 pilihan mesin, struktur dasar generasi pertama terbagi menjadi pikap, van dengan pintu 4 dan 5. Semua varian memiliki dimensi panjang yang sama, yaitu 4.310 mm.

Terkait dengan mesin, generasi ini menawarkan 3 varian, termasuk mesin bensin 1.35L berdaya 69 dk, mesin 1.6L berdaya 82 dk, dan mesin 1.8L. Di Jepang, HiAce sudah hadir sejak tahun 1967, dengan produksi langsung dari dua varian pikap 2 pintu dan minibus 4 pintu, yang di rakit langsung oleh pabrik, bukan oleh karoseri.

Generasi Kedua H20, H30, H40 (1977-1981)

Generasi kedua HiAce, yang meliputi model H20, H30, dan H40, di perkenalkan pada tahun 1977 dengan desain kotak yang khas. Salah satu inovasi utama adalah penambahan mesin diesel 2.2 liter, namun hanya model di negara asalnya yang mendapat pembaruan lampu depan kotak. Di Indonesia, HiAce generasi kedua banyak di temui dalam bentuk pikap dan minibus yang di hasilkan oleh perusahaan karoseri lokal, sering berwarna hijau.

Baca juga:  Elf vs Hiace Untuk Berwisata, Pilih Apa?

Meskipun generasi ketiga meluncur pada tahun 1982, produksi HiAce generasi kedua masih berlanjut untuk beberapa pasar lain. Semua varian mobil lengkap dengan mesin diesel 2.2L empat silinder segaris, dengan opsi penggerak roda belakang atau penggerak empat roda. Di Indonesia, kehadiran pikap HiAce sedikit terbatas. Edisi pikap tahun 1982 merupakan salah satu yang terakhir, dengan penjualan yang kurang tinggi di Tanah Air menyebabkan produksi truk HiAce di hentikan pada tahun 1985.

Perlu di catat bahwa sejarah HiAce generasi kedua bersamaan dengan kehadiran Toyota Kijang di pasar Indonesia. Kijang, dengan harga yang lebih terjangkau dan desain yang lebih modern, lebih di minati oleh konsumen Indonesia. Toyota pun lebih fokus memasarkan Kijang, yang merupakan produk yang di anggap lebih sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.

Generasi Ketiga H50, H60, H70, H80, H90 (1982-1989)

Generasi ketiga HiAce, yang mencakup model H50, H60, H70, H80, dan H90, di perkenalkan pada tahun 1982 dengan variasi jarak sumbu roda yang beragam. Pada tahun 1989, versi van dan komuter mengalami pembaruan, sementara versi pikap tetap tersedia hingga pertengahan 1995. Desain kabin truk HiAce generasi ketiga diperbesar, tetapi memiliki gaya depan yang berbeda secara signifikan.

Generasi ketiga Toyota HiAce sering hadir dalam warna putih, terutama untuk varian van. Terdapat banyak pilihan dan varian untuk generasi ketiga ini. Misalnya, van seri 50 memiliki jarak sumbu roda pendek, seri 60 memiliki jarak sumbu roda yang lebih panjang, dan seri 70 memiliki sumbu roda super panjang. Sementara itu, truk pikap menggunakan kode seri 80 dan 90.

Generasi Keempat H100 (1989-2004)

Sejarah Hiace generasi keempat HiAce, dikenal dengan kode H100, memasuki pasar sejak tahun 1990 setelah menghentikan produksi pikap, hanya tersedia dalam bentuk van dan minibus (Commuter). Berbagai mesin di gunakan dalam generasi ini, mulai dari 2.0L, 2.4L, 3.0L, hingga 3.4L turbodiesel V6, dengan pilihan transmisi 4 percepatan otomatis dan 5 percepatan manual.

Baca juga:  Elf Long 19 Seat, Tips Memaksimalkan Kapasitasnya

Umumnya berwarna putih, generasi keempat Toyota HiAce yang diproduksi pada tahun 2000-an terus mengukir kesuksesan, terutama di Australia. Di Jepang, HiAce memiliki versi mewah seperti Super Lounge, varian penggerak empat roda, dan saudara kembar Regiusace.

Selain itu, HiAce juga hadir dalam varian mewah dengan kode XH10, diproduksi dari tahun 2006 hingga 2012. Salah satu varian terkenal adalah Toyota HiAce Granvia, yang dipasarkan antara tahun 1995 hingga 2002. Granvia menawarkan fitur keamanan yang lebih baik dengan posisi roda depan di depan kursi pengemudi, menjadikannya pilihan premium bersama dengan Grand HiAce dan Touring HiAce.

Generasi Kelima H200 (2005-2018)

Generasi kelima Toyota HiAce, dikenal dengan kode H200. Menghadirkan perubahan utama dengan pemindahan tuas transmisi 5 percepatan dan otomatis 6 percepatan ke dasbor mobil, memudahkan gerakan pengemudi. Semua model dilengkapi dengan mesin 4 silinder DOHC. Termasuk varian bensin 1TR-FE 2.000 cc atau TR-FE 2.700 cc, serta versi diesel 2KD-FTV 2.500 cc dan 1KD-FTV 3.000 D-4D.

Umumnya berwarna putih, generasi kelima Toyota HiAce masuk ke Indonesia setelah debutnya di Indonesia International Motor Show 2012. HiAce generasi kelima memiliki konfigurasi 16 bangku dengan fitur-fitur fungsional dan pintu geser. Serta lengkap dengan fitur keselamatan modern seperti Dual SRS Airbag dan Pretensioner and Force Limiter Seatbelt.

Masuk secara CBU dari Jepang, HiAce tersedia dalam 2 tipe, High Grade (standar) dengan harga Rp 350 juta. Dan High Grade Commuter (versi lebih mewah) di jual dengan harga Rp 396 juta.

Hiace Facelift 2015

Pada tahun 2015, Toyota melakukan penyegaran pada fitur kenyamanan Hiace dengan meliputi beberapa perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut mencakup desain lampu depan dengan bumper yang baru, lampu belakang yang di perbarui, serta jendela samping yang di sesuaikan.

Interior Hiace mengalami banyak peningkatan, termasuk penambahan tombol putar AC, tachometer dengan desain modern, dan desain jendela samping yang baru.

Baca juga:  Mobil Toyota Hiace 200 Jutaan, Masih Worth It?

Toyota Hiace 2015 di perkuat oleh mesin 2KD-FTV 2.5-liter turbodiesel yang menghasilkan tenaga sebesar 102 hp dan torsi sebesar 260, di padukan dengan transmisi manual 5-percepatan. Tersedia dua pilihan varian, yaitu Standard dan Hi Grade, dengan kapasitas penumpang hingga 16 orang.

Generasi ke-6 (2019 -2021)

Pada tahun 2019, Toyota meluncurkan generasi keenam Hiace Premio yang lebih mewah, sebagai salah satu varian yang di jual di Indonesia. Hiace Premio merupakan hasil pengembangan dari model Hiace yang sudah ada sejak 2012 dan telah meraih kesuksesan yang besar.

Hiace Premio menampilkan dimensi bodi yang lebih lebar dan lebih panjang, mampu menampung hingga 12 penumpang. Lengkap dengan mesin diesel baru berkapasitas lebih besar, yaitu tipe 1-GD engine VNT Turbon 2.800 CC.

Didesain untuk menarik pelanggan penumpang VIP, HiAce Premio tetap di tujukan untuk pelaku bisnis travel dan pariwisata. Tampilannya yang lebih baru dengan aksen krom dan kursi Captain membuatnya semakin mewah. Sementara tenaganya yang lebih besar dari generasi sebelumnya menawarkan kinerja yang lebih baik. Harga Toyota HiAce Premio saat itu adalah Rp516,6 jutaan on the road Jakarta.

Generasi ke-7 (2022-Sekarang)

Generasi terbaru Toyota Hiace, yang merupakan generasi ke-7, resmi di rilis pada 7 April 2022. Mobil ini lengkap dengan mesin baru yang memenuhi standar Euro 4. Hiace Commuter menggunakan mesin 1KD-FTV 2.982 cc dengan tenaga 136 PS pada 3.400 rpm dan torsi 30,6 Kgm pada 1.200 – 2.400 rpm. Yang mana dipasangkan dengan transmisi manual yang ekonomis dan tahan lama, menggerakkan roda belakang.

Perubahan pada Hiace Commuter 16-seater termasuk peningkatan pada tampilan eksterior. Seperti New Electric-Retractable Outer Mirror, New LED Foglamp, dan pilihan warna Silver Metallic dan White. Fitur parkir juga di tingkatkan dengan adanya New Parking Sensor.

Hiace Premio, model tertinggi, masih mengandalkan mesin 1GD-FTV 2.800 cc 4 silinder VNT Intercooler dengan transmisi manual 6-speed. Yang juga memenuhi standar emisi EURO 4. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 176,8 PS pada 3.400 rpm dan torsi 42,8 Kgm pada 1.400 – 2.600 rpm.

Harga Toyota Hiace Commuter, sebagai varian standar, adalah Rp 539.200.000 on the road (OTR) Jakarta, sementara untuk Premio adalah Rp 621.700.000.