Masjid Istiqlal Jakarta adalah salah satu masjid terbesar dan paling terkenal di ibu kota Indonesia. Dibangun pada tahun 1978, masjid ini menjadi salah satu landmark penting bagi warga Jakarta dan juga menjadi salah satu tujuan wisata religi yang populer.
Nama “Istiqlal” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “kemerdekaan”, yang menggambarkan semangat kemerdekaan Indonesia saat pembangunan masjid ini. Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Istiqlal juga menjadi simbol toleransi dan keragaman di Indonesia.
Tempat ini seringkali menjadi tempat pertemuan lintas agama dan budaya, menunjukkan semangat persatuan yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Dengan keindahan arsitektur dan makna historisnya, Masjid Istiqlal terus menjadi salah satu destinasi utama yang patut di kunjungi di Jakarta. Berikut selengkapnya ulasan mengenai Masjid Istiqlal ini.
Sejarah Masjid Istiqlal
Sejarah berdirinya Masjid Istiqlal Jakarta dimulai dari cita-cita besar untuk memiliki masjid megah setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Usulan ini datang dari KH. Wahid Hasyim, Menteri Agama RI pertama, bersama dengan beberapa ulama dan tokoh Islam lainnya.
Pada tahun 1953, yayasan Masjid Istiqlal didirikan dengan tujuan mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut. Pada tahun 1954, pembangunan masjid ini mulai mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Soekarno, yang memutuskan lokasi di bekas benteng Belanda, seberang gereja Kathedral, untuk menunjukkan kerukunan antaragama.
Pembangunan Masjid Istiqlal dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, ketika Presiden Soekarno melakukan pemancangan tiang pertama dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun, proses pembangunan tidak berjalan lancar karena kondisi politik yang tidak stabil. Situasi semakin rumit pada tahun 1965 saat terjadi peristiwa G30S/PKI, yang membuat pembangunan terhenti sama sekali.
Setelah situasi politik mereda, pada tahun 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan memulai kembali pembangunan, dengan kepemimpinan KH. Idham Chalid sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal. Setelah 17 tahun, Masjid Istiqlal akhirnya selesai di bangun dan di resmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan biaya pembangunan sebagian besar diperoleh dari APBN.
Lokasi dan Rute Menuju Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal terletak di pusat Jakarta, ibu kota Indonesia. Lokasinya berada di seberang Katedral Jakarta, di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Untuk mencapai masjid ini, terdapat beberapa rute yang bisa di pilih tergantung dari lokasi awal Anda.
Jika Anda menggunakan transportasi umum seperti TransJakarta atau KRL Commuter Line, Anda bisa turun di stasiun terdekat seperti Stasiun Juanda atau Stasiun Gambir. Dari sana, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau menggunakan taksi online atau ojek daring.
Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa mengikuti rute dari lokasi Anda menuju pusat Jakarta dan kemudian mengarah ke Jalan Lapangan Banteng Timur atau Jalan Veteran. Kemudian, Anda dapat mengikuti tanda-tanda arah menuju Masjid Istiqlal.
Pastikan untuk memperhatikan lalu lintas dan kondisi jalan saat melakukan perjalanan, terutama pada waktu-waktu sibuk di Jakarta.
Jam Buka Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal Jakarta buka setiap hari mulai pukul 03.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Namun, penting untuk di catat bahwa masjid akan tutup setelah jamaah telah meninggalkan area masjid.
Petugas keamanan Masjid Istiqlal, Ahmad Rafif, menyatakan bahwa masjid akan tutup setelah tidak ada lagi jamaah di area masjid, dan kemudian area tersebut akan di bersihkan. Ini menunjukkan fleksibilitas dalam jam operasional masjid, dengan penutupan tergantung pada kehadiran jamaah dan di lakukan setelah jamaah meninggalkan area masjid.
Makna-Makna Desain Arsitektur Masjid Istiqlal
Berikut adalah beberapa makna yang terkandung dalam desain arsitektur Masjid Istiqlal:
Kubah yang Berukuran Besar
Kubah Masjid Istiqlal memiliki diameter yang sangat besar, yaitu 45 meter. Ukuran ini memiliki signifikansi yang mendalam, melambangkan tahun 1945, tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Pilar-pilar yang menopang kubah ini berjumlah 12, sesuai dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awwal, sekaligus menandakan jumlah bulan dalam setahun.
Hanya Memiliki 1 Menara
Masjid Istiqlal memiliki hanya satu menara, yang melambangkan keesaan Allah SWT. Menara ini memiliki diameter 5 meter dan tinggi 66,66 meter, yang mencerminkan jumlah ayat dalam Al-Qur’an. Ujung menara terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter, menunjukkan jumlah juz dalam Al-Qur’an.
Punya 7 Pintu dengan Nama Asmaul Husna
Terdapat tujuh pintu masuk di Masjid Istiqlal, masing-masing dinamai sesuai dengan Asmaul Husna. Hal ini mencerminkan keberadaan tujuh lapisan langit dalam kosmologi Islam serta tujuh hari dalam seminggu.
Memiliki 5 Lantai dan 1 Lantai Dasar
Masjid Istiqlal terdiri dari lima lantai, yang melambangkan lima poin dalam rukun Islam dan mengingatkan umat Muslim akan lima kewajiban yang harus dilakukan.
Inilah beberapa makna yang terdapat dalam desain arsitektur Masjid Istiqlal.
Fakta-fakta Menarik Seputar Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal bukan hanya sebuah tempat ibadah, melainkan juga menjadi saksi perkembangan Ibu Kota yang cukup bersejarah. Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang Masjid Istiqlal yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Sebagai Masjid Terbesar di Asia Tenggara
Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, dengan luas tanah mencapai 9,5 hektare dan mampu menampung hingga 200.000 jemaah. Dibangun di atas lahan yang sebelumnya di kenal sebagai Taman Wilhelmina, lokasinya yang strategis dekat dengan Monumen Nasional (Monas) adalah keinginan dari Presiden Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia.
Ide Pembangunan Masjid Istiqlal
Usai kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, muncul cita-cita besar untuk membangun sebuah masjid yang menjadi kebanggaan warga Jakarta dan tempat ibadah. Ide ini pertama kali di cetuskan oleh Menteri Agama RI pertama, KH. Wahid Hasyim, bersama beberapa ulama lainnya.
Pada tahun 1953, mereka mengusulkan pendirian sebuah yayasan yang bertujuan untuk mewujudkan ide tersebut. Yayasan Masjid Istiqlal kemudian di dirikan pada 7 Desember 1954 dengan pimpinan H. Tjokroaminoto.
Simbol Kerukunan Umat Beragama
Penentuan lokasi Masjid Istiqlal berseberangan dengan Gereja Katedral, tempat ibadah umat Katolik, merupakan simbol kerukunan umat beragama di Indonesia. Keputusan ini di ambil oleh Presiden Soekarno dengan tujuan memperlihatkan harmoni kehidupan beragama di negara ini.
Penentuan Lokasi Masjid Istiqlal
Terjadi perdebatan antara Presiden Soekarno dan Wakil Presiden pertama RI, Moh. Hatta, terkait penentuan lokasi pembangunan masjid. Soekarno mengusulkan lokasi di bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dan Taman Wilhelmina, sementara Hatta menyarankan lokasi di Jalan Thamrin. Perdebatan ini juga melibatkan pertimbangan mengenai biaya pembongkaran benteng Belanda.
Arsitek Masjid Istiqlal Seorang Non Muslim
Fakta menarik lainnya tentang Masjid Istiqlal adalah bahwa arsiteknya ternyata adalah seorang non-Muslim. Pada tahun 1955, Soekarno mengadakan sayembara untuk mencari arsitek Masjid Istiqlal. Dari 30 peserta, terpilih 22 kandidat yang kemudian disaring menjadi lima finalis.
Pada bulan Juli 1955, dewan juri yang dipimpin oleh Soekarno menetapkan Friedrich Silaban sebagai arsitek Masjid Istiqlal. Menariknya, Friedrich adalah seorang Kristen Protestan, putra seorang pendeta. Meskipun Friedrich bukan seorang Muslim, namun dia menegaskan bahwa desain masjid tersebut adalah asli dan tidak meniru bangunan lain. Dia memperhatikan kaidah-kaidah arsitektur yang sesuai dengan iklim Indonesia. Serta memperhatikan keinginan umat Islam terhadap sebuah masjid.
Pembangunan Masjid Istiqlal Selama 17 Tahun
Proses pembangunan Masjid Istiqlal memakan waktu 17 tahun, sesuai yang di kutip dari situs resmi Masjid Istiqlal. Proses ini sempat terhenti beberapa kali karena situasi politik Indonesia yang tidak stabil. Pemasangan tiang pertama di lakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan di saksikan oleh ribuan umat Islam.
Nah itulah ulasan mengenai Masjid Istiqlal dengan lengkap. Secara keseluruhan, Masjid Istiqlal Jakarta merupakan sebuah landmark penting yang memiliki banyak makna dan nilai historis. Dari sejarah pembangunannya hingga desain arsitekturnya yang mengesankan, masjid ini menjadi simbol penting bagi Indonesia.
Meskipun mengalami tantangan dan kesulitan selama proses pembangunannya yang berlangsung selama 17 tahun, Masjid Istiqlal tetap menjadi bukti kegigihan dan semangat untuk mewujudkan tempat ibadah yang megah dan mewakili nilai-nilai persatuan dan toleransi di tengah masyarakat yang beragam.
Dengan demikian Masjid Istiqlal adalah sebuah tempat yang layak untuk di kagumi dan di kunjungi, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai sebuah ikon kebanggaan bagi bangsa Indonesia